HariPahlawan atau Hari Pahlawan Nasional dapat merujuk pada sejumlah peringatan hari pahlawan nasional di berbagai negara. Hari Pahlawan sering diselenggarakan pada hari kelahiran pahlawan nasional maupun peringatan peristiwa yang mengantarkan mereka jadi pahlawan. Hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannyalah yang dapat menjadi bangsa besar.
Jakarta(ANTARA) - Untuk menghargai dan mengingat perjuangan dan jasa para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 Tentang Hari-hari Besar Nasional yang bukan Hari Libur, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan dan diperingati setiap tahun.
CerpenTentang Perjuangan Pahlawan. Kata kak siska pahlawan itu banyak sekali. Artikel ini akan membahas contoh cerpen sejarah pahlawan meliputi dari terinspitasi tentang kejadian sejarah di masa lampau. Contoh Pidato Anak Sd Tentang Guru Modify 0 from ia lahir, soekarno diberi nama koesno soekarno. 13 april 2021 aku hidup di desa yang terpencil Cerpen Tentang
Fast Money. Selamat Hari Pahlawan!Kalau sudah berbicara tentang pahlawan, maka secara tidak sengaja kita telah diajak untuk mencermati dan mengulik kembali kisah Pertempuran Surabaya yang puncaknya terjadi pada 10 November hari ini, sudah tahun 2022 kan?Ternyata sudah sangat jauh Bumi Indonesia ini melangkah. Tujuh puluh enam tahun berlalu, tapi bersyukur kita karena bangsa ini sedikit pun tidak pernah melupakan dari itulah, untuk kembali belajar dan memetik makna, telah menghadirkan contoh karangan dan cerita bertema Hari dan cerita singkat tentang Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November ini bisa kita jadikan materi belajar terutama mapel langsung disimak saja yaKarangan Tentang Hari Pahlawan Singkat, Cocok untuk Materi BelajarPada tahun 2022 ini kita kembali diajak singgah ke momentum bersejarah penuh kisah bernama Hari diketahui, Hari Pahlawan diperingati pada tanggal 10 November pada setiap tahunnya. Dan ketika kita sudah berkisah tentang Pahlawan, maka teringatlah kita terhadap kisah Pertempuran tersebut tepatnya terjadi pada 77 tahun lalu ketika para pahlawan Surabaya berjuang mengusir sekutu beberapa bulan setelah kemerdekaan pemerintah Indonesia menyerukan pengibaran bendera Merah Putih ke seluruh Indonesia, namun pada bulan Oktober 1945 tentara sekutu yang dipimpin oleh Jend. Mallaby datang ke disebabkan oleh granat anak buahnya atau malah baku hantam dengan warga, Jendral Mallaby tewas terbakar di dalam mobil yang ia tumpangi tepatnya pada 30 Oktober dasar itulah, tepatnya pada 10 November 1945 pukul enam pagi, pasukan Inggris menggempur Kota Surabaya baik dari sudut darat, laut, maupun ada dua puluh ribu tentara dari Indonesia, dan warga sipil yang terlibat mencapai seratus ribu orang. Sedihnya, sebanyak sepuluh ribu warga sipil tewas dalam pertempuran yang berlangsung selama tiga minggu hari ini, 10 November sudah dikenang sekaligus ditetapkan sebagai Hari Pahlawan, yaitu momentum peringatan yang mengajak kita semua untuk kembali melirik dan memaknai kisah dan perjuangan para kala itu berjuang demi bisa mengibarkan bendera merah putih ke segala penjuru tanah air, namun karena sekutu masih mengusik kedamaian negeri, para pahlawan tiada segan berkorban darah demi mempertahankan kemerdekaan dan kedamaian Bumi pada tahun ini? Keadaannya memang jauh berbeda. Hari ini tidak ada sekutu, tidak ada pertempuran, tapi sejatinya kita sekarang sama-sama berjuang untuk mengusir parah daripada sekutu, pandemi corona begitu menyayat negeri dari segala sisi dan aspek. Ekonomi Indonesia jadi krisis, sekolah sempat tutup, banyak warga yang sakit, hingga segudang masalah masalah ini serasa perang bagi kita, tepatnya berperang melawan diri sendiri untuk segera beradaptasi, segera menaati protokol kesehatan, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan untuk mengusir adanya nilai-nilai semangat dan teladan dari para pahlawan, rasanya perjuangan ini akan terasa sangat berat. Dengan demikian, kita tidak perlu takut untuk gagal saat belajar sekaligus menebar kebaikan dan kebermanfaat kepada semua orang di sekitar ucapan mutiara dari Presiden Soekarno*Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.*Boleh Baca Cerita Pendek Pahlawanku InspirasikuCerita Hari Pahlawan 10 November Singkat, Padat, dan JelasSaat ini kita kembali diberi kesempatan oleh Allah untuk singgah di peringatan penuh kisah, makna, dan sejarah yang bernama Hari Pahlawan Tahun Hari Pahlawan dalam setiap tahunnya ditetapkan pada tanggal 10 November dan di sebalik momentum tersebut ada kisah suram dan duka yang biasa kita kenal dengan julukan Pertempuran diketahui bahwa Pertempuran Surabaya adalah perang pertama para pahlawan Indonesia dengan bangsa asing setelah memproklamasi kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Adapun bangsa asing yang dimaksud ialah Pasukan Tentara awalnya Indonesia dan Inggris sempat melakukan gencatan senjata untuk meredakan situasi tepatnya pada 29 Oktober 1945. Namun, sehari setelah gencatan senjata tetap saja ada bentrokan antara rakyat Indonesia dengan Tentara Inggris di Surabaya, Jawa hari itu pula, Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh sehingga pihak Inggris semakin tersulut pengganti Jendral Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan pernyataan keras yang meminta pihak Indonesia untuk menghentikan perlawanan pada 10 November Tahun karena rakyat dan para pahlawan kita tetap ingin mempertahankan kedaulatan, mereka menolak untuk menyerah hingga akhirnya Pertempuran Surabaya harus sejarah, Pertempuran Surabaya juga dijuluki dengan “Neraka” karena merupakan pertempuran terbesar dan terberat yang pernah dilakukan rakyat tersebut terjadi selama tiga minggu dan ada 20 ribu masyarakat sipil yang terkena sanalah cikal bakal lahirnya peringatan Hari Pahlawan 10 November yang mengajak kita untuk menghargai, menghormati, mengapresiasi, serta meneruskan semangat dan kegigihan juang, semangat pantang menyerah, serta tulusnya pengabdian para pahlawan untuk zaman sekarang ini, pemerintah melalui Kementerian Sosial mengambil tema besar “Pahlawanku Inspirasiku”.Tema tersebut agaknya menerangkan kepada kita bahwa pahlawan di masa kini itu ada di mana saja dan juga ada di dekat kita. Sebut saja seperti kedua orang tua, guru, dokter, perawat, petani, dan beragam macam profesi bangsa yang besar, sudah sepatutnya kita mengingat jasa para pahlawan. Begitu pula dengan para pelajar. Adapun nilai yang bisa kita teladani dari para pahlawan adalah semangat pantang menyerah dan tak kenal putus asa dalam jangan pernah malu ketika gagal, dan jangan pula berhenti berusaha walaupun menemukan kesulitan. Percaya dan yakinlah bahwa di sebalik kesulitan itu ada Baca Contoh Pidato Pahlawanku Teladanku***Nah, demikianlah tadi contoh karangan dan cerita singkat tentang Hari Pahlawan yang bisa Guru Penyemangat catatan di atas bisa dijadikan bahan belajar dan menambah pengetahuan kita terutama tentang sejarah para Baca Pidato Hari Pahlawan Terbaru dan Lengkap
Teknologi BuddyKu Selasa, 1 November 2022 - 1841 3 menit Contoh cerpen tentang pahlawan yang bisa menjadi ide tepat bagi kamu menyambut Hari Pahlawan pada 10 November. Yuk, simak beberapa referensi cerpen tentang hari pahlawan! Property People, sebenta lagi masyarakat Indonesia akan menyambut Hari Pahlawan pada 10 November 2022 mendatang. Ada beragam cara untuk memeriahkan hari bersejarah itu, misalnya membuat caption hari pahlawan di media sosial, pembacaan puisi pahlawan, hingga mengikuti pidato hari pahlawan . Kamu juga bisa membuat cerpen tentang Hari Pahlawan 10 November untuk mengenang jasa para pendahulu yang rela berkorban dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berita Indonesia telah menghimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa cerpen tentang perjuangan pahlawan yang bisa menjadi inspirasi. 5 Cerpen tentang Pahlawan Singkat 1. Cerpen tentang Pahlawan Soekarno SOEKARNO Presiden pertama Republik Indonesia ini bernama Soekarno, atau mungkin kita lebih akrab mendengar panggilan Bung Karno. Soekarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa sekolah dasar hingga tamat, Soekarno indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto HOS Tjokroaminoto yang merupakan politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS Hogere Burger School. Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah memupuk rasa nasionalisme dalam sanubarinya. Usai lulus HBS pada tahun 1920, beliau pindah ke ibukota Jawa Barat dan melanjut ke THS Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang disebut sebagai Institut Teknologi Bandung. Beliau pun berhasil meraih gelar insinyur pada 25 Mei 1926. Kiprah Soekarno pun berlanjut ke bidang politik. Kemudian, sang proklamator merumuskan ajaran Marhaenisme serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI Partai Nasional lndonesia pada 4 Juli 1927. Tujuan diberdirikannya partai ini adalah untuk menuju Indonesia merdeka. Kompeni yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929. Soekarno harus menunggu delapan bulan dipenjara sebelum disidangkan. Dalam pidato pembelaannya yang berjudul Indonesia Menggugat, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah belenggu kolonialisme. Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah menelan berbagai pil pahit, perjuangannya tidaklah sia-sia. Pada Agustus 1945 ia bersama Moh. Hatta dan tokoh nasional lainnya menyusun naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. Pembacaan naskah ini sekaligus mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia. **Sumber 2. Cerpen tentang Pahlawan Nasional Sumber 3. Cerpen tentang Pahlawan Wanita KISAH CUT NYAK DIEN Cut Nyak Dien adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir pada tahun 1848 di kerajaan Aceh. Ia terlahir dari garis keluarga bangsawan yang mengutamakan pentingnya pendidikan agama untuk keluarganya. Cut Nyak Dien terlahir dari orang tua bernama Teuku Santa Setia dan Putri Uleebalang Lampagar. Ia di karuniai seorang putra dari hasil pernikahannya dengan Ibrahim Lamnaga. Lalu ia memiliki putra kedua dengan pernikahan keduanya bersama Teuku Umar bernama Cut Gambang. Cut Nyak Dien memukul mundur para penjajah Belanda bukan tanpa halangan. Cut Nyak Dien dan Teuku Umar di ketahui melancarkan taktik Hed Veraad. Taktik Hed Veraad ini memaksa pasangan suami istri tersebut pura-pura bergabung dengan penjajah Belanda. Kemudian setelah mengetahui rencana Belanda Cut Nyak Dien melancarkan aksinya untuk merebut kekuasaan dari tangan penjajah. Namun, Teuku Umar gagal pada saat menyerang pasukan Belanda dan kalah. Tonggak perjuangan melawan penjajah kemudian dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien yang kala itu berusia masih sangat muda. Namun, sayangnya Belanda mampu menangkapnya di Beutong Le Sageu. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien untuk Indonesia telah tercatat sebagai pahlawan nasional. Dan ia merupakan salah satu nama pahlawan yang terkenal di Indonesia. **Sumber 4. Cerpen tentang Pahlawan Indonesia Sumber 5. Cerpen tentang Perjuangan Pahlawan Singkat Sumber *** Nah , itu dia beberapa cerpen tentang pahlawan untuk menyambut Hari Pahlawan 10 November. Semoga menginspirasi, Property People. Jangan lewatkan artikel lainnya di dan Google News Berita Indonesia. Sedang cari rumah impian untuk keluarga di Depok? Temukan beragam rekomendasi terbaiknya di dan . Percayakan pada kami, karena kami selalu AdaBuatKamu untuk menemukan rumah terbaik seperti Cimanggis Golf Estate . Cek sebelum kehabisan! Posting 5 Cerpen tentang Pahlawan Singkat dan Menarik, Cocok untuk Tugas Sekolah! ditampilkan lebih awal di 99 Berita Properti .
Kasmuri, Sulkan, dan Waras adalah veteran dalam Perang 10 November 1945. NAMUN, mereka baru diundang pada waktu peringatan Hari Pahlawan yang ke-50, atau tepatnya pada tanggal 10 November 1995. Ketika itu usia mereka telah mencapai 65 tahun. Dan sejak saat itu secara rutin, setiap tahun mereka diundang dalam acara tersebut. Ketiga orang itu telah menjadi sahabat semenjak mereka masih remaja. Tatkala Perang 10 November 1945 meletus, usia mereka baru menginjak 15 tahun. Sewaktu mereka masih duduk di bangku ST sekolah teknik yang setingkat SMP, mereka telah dipaksa oleh Sendenbu Departemen Propaganda Jepang untuk dijadikan heiho. Setelah penyerahan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, di mana perang benar-benar telah berakhir, ketiga orang sahabat itu sibuk mencari pekerjaan. Kala itu usia mereka menginjak 19 tahun. Kebanyakan para mantan pejuang Perang 10 November 1945 itu melanjutkan karier mereka sebagai tentara. Karena sebelumnya mereka memang memiliki latar belakang militer, seperti bekas tentara Peta, heiho, bahkan KNIL. Kasmuri, Sulkan, dan Waras juga pernah menjadi heiho. Akan tetapi, mereka bertiga telah memutuskan untuk tidak ingin menjadi tentara lagi. Alasan utama mereka, karena dalam Perang 10 November 1945, mereka sudah terlalu banyak membunuh manusia, yang dalam hal ini adalah tentara Sekutu yang diwakili oleh tentara Inggris. Sebagai mantan heiho, ketiga orang pemuda itu juga memperoleh surat keterangan dari Sendenbu Departemen Propaganda Jepang yang dulu pernah memaksa mereka untuk dijadikan heiho pembantu tentara Jepang. Dan sebagai mantan pejuang Perang 10 November 1945, mereka juga menerima surat keterangan dari penguasa militer setempat. Akan tetapi, ternyata kedua buah surat keterangan tersebut tidak bisa dipakai untuk mencari pekerjaan. Ijazah ST sekolah teknik yang telah mereka peroleh dengan susah payah karena situasi perang ternyata juga tidak laku. Padahal mereka butuh makan. Akhirnya ketiga orang sahabat itu menempuh kehidupannya sendiri-sendiri. Sulkan menjadi tukang tambal ban sepeda. Waras menjadi penarik becak. Sedangkan Kasmuri, karena memiliki kemampuan bermain gitar sejak kecil, lebih suka menjadi pengamen. Ia juga bisa menciptakan lagu. Di depan gubuk Kasmuri terdapat sebuah lapangan. Lapangan itu sebelumnya adalah tambak yang diuruk. Kabarnya di tempat itu akan dibangun sebuah rusun, namun ternyata urung dilaksanakan. Sebulan sekali selama bertahun-tahun, ketiga orang sahabat itu selalu bertemu di tempat tambal ban sepeda milik Sulkan. Biasanya pada hari Kamis dari pagi sampai petang. Di tempat itu mereka bernostalgia-menceritakan tentang kehebatan masa lalu mereka dalam Perang 10 November 1945, di mana mereka banyak membantai tentara Sekutu. Tahun demi tahun berlalu. Ketiga orang sahabat itu pun bertambah usianya. Sulkan dan Waras hidup bahagia dengan anak cucu mereka di rumah baru milik anak-anak mereka yang lebih layak huni. Sedangkan Kasmuri tetap tinggal seorang diri di gubuknya. Ia tidak mempunyai anak, sedangkan istrinya sudah lama meninggal dunia. Sulkan sudah tidak lagi bekerja sebagai tukang tambal ban, anaknya yang melarang. Anaknya Waras juga melarang bapaknya bekerja sebagai penarik becak. ”Bapak-Ibu momong putu mawon,” kata anak-anak mereka. Kalau Kasmuri sudah lama berhenti sebagai pengamen. Ada seorang tukang becak bernama Tarno dan Surti, istrinya, yang diberi tugas oleh Pak RT untuk melayani segala kebutuhan Kasmuri atas tanggungan Pak RT yang memang baik hatinya. Hari Kamis Tanggal 10 November Tahun 2022, Pukul Pagi Sejak subuh tadi Kasmuri sudah mengenakan pakaian seragam veterannya, lengkap dengan topinya. Terlihat Kasmuri sangat bangga dengan baju seragamnya itu. Karena hanya itulah satu-satunya kebanggaan yang ia miliki di usia senjanya yang semakin meredup. Kasmuri mengenang Beberapa tahun yang lalu, di jam yang sama seperti saat ini, Sulkan dan Waras pasti datang untuk menjemputnya, diantar oleh anaknya Sulkan yang memiliki mobil. Mereka kemudian menuju ke Tugu Pahlawan untuk menghadiri upacara Hari Pahlawan pada tanggal 10 November. Pada tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya, hal itu tidak akan terjadi lagi. Sebab di awal tahun ini, Sulkan dan Waras telah meninggal dunia dalam waktu yang hampir bersamaan. Kini tinggallah Kasmuri sendiri. Ia tahu bahwa pada hari ini ia tak mungkin bisa hadir dalam acara peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan. Kalau pada hari ini ia mengenakan pakaian seragam veteran, itu semata-mata karena ia menghormati Hari Pahlawan dengan cara dia sendiri. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah mengenakan pakaian seragam veterannya. Rencananya, ia akan mengenakan pakaian seragamnya ini seharian. Ia tidak akan pergi ke mana-mana, ia hanya tinggal di gubuknya. Sesuai pesan Pak RT pada Surti, yang selama ini merawat Kasmuri, nanti tepat pukul Mbah Kasmuri agar dibawa ke luar rumah. Surti juga diminta untuk berdandan rapi. Istrinya Tarno itu hanya menduga-duga, namun sesungguhnya ia tidak paham benar dengan maksud ucapan Pak RT. Surti juga tidak berusaha untuk bertanya karena bagi dirinya hal itu tidaklah penting. Di sisi lain, semenjak subuh tadi, istri Tarno itu memang belum keluar rumah sehingga ia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar sana. Sementara itu, para peserta acara ini telah berdatangan dan memenuhi lapangan di depan gubuk Kasmuri. Sesuai kesepakatan bersama, mereka datang tanpa kegaduhan dan tanpa menimbulkan suara. Ketika menata barisan-barisan dalam lapangan juga tak ada suara yang terdengar sebab semuanya dilakukan dengan isyarat tangan. Para peserta acara ini semula terdiri atas satu peleton polisi pamong praja, satu peleton hansip, keduanya diambilkan dari masing-masing kelurahan. Satu peleton Pramuka dan satu peleton PMR Palang Merah Remaja. Juga ada satu regu TNI-AD dari koramil dan satu regu anggota kepolisian dari polsek. Rupanya Danramil komandan koramil dan Kapolsek kepala polisi sektor melaporkan pada atasannya masing-masing, yaitu Dandim komandan kodim dan Kapolres kepala polisi resor tentang adanya kegiatan itu. Pada pukul datanglah tambahan peserta, yaitu satu peleton pasukan TNI-AD dan satu peleton Brimob bersenjata lengkap. Mereka juga memasuki lapangan dalam diam tanpa suara. Bahkan derap suara sepatu mereka tak terdengar sama sekali. Yang ditunjuk sebagai komandan upacara adalah Danramil. Seorang perwira muda, berpangkat kapten, ganteng dan gagah. Istrinya Sulkan dan istrinya Waras juga diundang sebagai tamu kehormatan. Mereka duduk di tenda khusus bersama Ibu Camat, Ibu Lurah, para lurah lainnya, serta ibu-ibu Dharma Wanita. Langit mendung, namun bukan berarti hujan akan turun. Tepat pukul pintu gubuk Kasmuri dibuka. Masih mengenakan pakaian seragam veteran lengkap dengan topinya, Kasmuri duduk di kursi roda yang didorong oleh Surti. Bukan hanya Kasmuri yang terkejut, Surti pun terheran-heran demi melihat pemandangan yang ada di depan mereka. Mengapa ada tentara, ada polisi, ada hansip, polisi pamong praja, dan masih banyak lagi. Mereka semua berbaris rapi menghadap ke arah Kasmuri. Anehnya lagi, mereka berdiri dalam diam. Tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara. Begitu juga orang-orang yang berada di bawah tenda-tenda kehormatan. Mereka juga membisu semua… Ketika Kasmuri dan Surti masih kamitenggengen terheran-heran, tiba-tiba muncullah Pak RT. ”Karena Pak Kasmuri tidak bisa hadir dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan, kami menyelenggarakan upacara sederhana ini untuk memberi penghormatan bagi Bapak.” Demi mendengar penjelasan dari Pak RT, Kasmuri mengangguk, lidahnya kelu. Ia tidak mampu berkata apa-apa. Bibirnya mengatup rapat, menahan air matanya yang akan mengalir, membasahi pipinya yang keriput. Pak RT mendorong kursi roda Kasmuri menuju ke tenda berukuran kecil yang memang diperuntukkan bagi dirinya. Surti mengikutinya dari belakang. Sementara pegawai kecamatan yang bertugas untuk mendokumentasikan acara ini sejak tadi mengarahkan kamera videonya ke wajah Kasmuri. Terdengar suara trompet, komandan upacara pun berteriak lantang. ”Kepada Bapak Kasmuri, hormat senjata, graaak!!!” Seluruh peserta upacara memberikan penghormatan pada Mbah Kasmuri. Dari TNI-AD dan Brimob yang membawa senjata dengan cara mengangkat senjata di depan dada. Bagi peserta lain seperti polisi pamong praja, hansip, Pramuka, PMR, dan lain-lain, mengangkat tangan kanannya ke ujung topi atau dahi. Sedangkan sang komandan upacara menyilangkan pedangnya ke sisi kanan. Terjadi keajaiban. Mbah Kasmuri yang selama enam bulan terakhir ini tidak bisa berdiri tiba-tiba bisa berdiri. Surti yang terkejut melihat kejadian itu segera berlari mendekatinya. ”Mbah…Mbah…atos-atos Mbah,” bisik Surti. Kasmuri mendengar suara Surti, namun ia tetap berdiri, tangan kanannya diangkat ke ujung topi. Dia membalas penghormatan para peserta upacara selama kurang lebih setengah menit. ”Tegak, graaak!!!” Kembali suara lantang komandan upacara terdengar diikuti suara trompet. Mbah Kasmuri kembali duduk di kursi rodanya. Komandan upacara memberikan isyarat. Di luar dugaan, tiba-tiba seluruh yang hadir di lapangan itu berteriak bersama-sama ”Selamat Hari Pahlawan, Mbaaah!!!” Setelah itu mereka pun bertepuk tangan. Mendengar ucapan selamat yang tidak lazim dan tidak diduga-duga itu membuat Kasmuri kembali menangis. Seperti lazimnya dalam sebuah upacara resmi, dalam upacara ini juga ada pengibaran Sang Saka Merah Putih serta memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pada saat itu Kasmuri juga berdiri dari kursi rodanya dan memberi penghormatan seperti peserta upacara lainnya. Yang menjadi pembawa acara dalam upacara ini adalah seorang guru wanita. Ia menjelaskan bahwa ada seorang guru seni suara yang secara kebetulan menemukan lirik dan notasi lagu-lagu perjuangan di pasar loak buku. ”Lagu-lagu itu belum pernah diketahui oleh masyarakat. Dan lagu-lagu itu diciptakan oleh Kasmuri ketika masih remaja,” ujarnya. Kasmuri terlihat kaget mendengar penjelasan itu. Sesaat kemudian terdengarlah rekaman lagu yang berjudul Perang 10 November 1945. Kemudian dilanjutkan dengan lagu berjudul Kembalilah Pahlawanku. Dan terakhir adalah lagu berjudul Pahlawan Tak Dikenal. Mbah Kasmuri meneteskan air matanya kembali. Betapa tidak, lagu-lagu ciptaannya di kala ia masih remaja itu baru bisa ia dengarkan 77 tahun kemudian. Hadirin dan peserta upacara pun banyak yang meneteskan air mata ketika mendengar lagu-lagu itu. Lirik ketiga lagu itu benar-benar telah menyentuh hati mereka. Upacara di lapangan depan gubuk Kasmuri itu dapat terlaksana berkat jasa Surti, istri Tarno. Dua hari sebelumnya, wanita itu mendengar percakapan antara Mbah Kasmuri dan Tarno, suaminya. ”Sakjane ngono aku pingin nekani upacara Hari Pahlawan iku.” ”Bagaimana kalau saya antarkan naik becak, Mbah?” Tarno yang bekerja sebagai penarik becak menawarkan diri. Ia begitu iba melihat Mbah Kasmuri yang sangat bersemangat ingin hadir dalam upacara tersebut. Namun, dengan halus Kasmuri menolak tawaran itu. Diam-diam Surti melaporkan pembicaraan antara Mbah Kasmuri dan Tarno tersebut ke Pak RT. Pak RT meneruskannya ke Pak RW. Pak RW melaporkannya ke Ibu Lurah. Ibu Lurah pun melapor ke Ibu Camat sehingga upacara tersebut bisa dilaksanakan. Orang-orang itu adalah pribadi-pribadi yang tahu, bagaimana menghargai dan menghormati pahlawannya. Mereka tahu bahwa di kecamatan ini Mbah Kasmuri tinggal satu-satunya veteran Perang 10 November yang masih hidup. Namun, tiga hari setelah upacara di lapangan depan gubuknya, Mbah Kasmuri wafat. Seperti halnya Sulkan dan Waras, Kasmuri tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Sesuai pesannya pada Tarno dan Surti sebelum meninggal, ia minta dimakamkan di samping istrinya. * - DUKUT IMAM WIDODO, Budayawan dan penulis buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe dan Monggo Dipun Badhog
cerpen tentang hari pahlawan