Setelahdibuat jatuh cinta dengan sosok Afnan Møller,,kali ini giliran si genius Linus Zainulin yang bikin hatiku potek.Masih bertema tentang pernikahan,When Love Is Not Enough ini menceritakan Lily,sibungsu Møller,yang menikah dengan sahabatnya,Linus. Menikah dengan orang yang sudah kita kenal dari kecil bukan berarti dapat terhindar dari Marshanda Mama dan Papa Luar Biasa - ShowBiz cdn0-production-assets-kly.akamaized.net Maybe you would like to learn more about one of these? Check spelling or type a new query. We did not find results for: Maybe you would like to learn more about one of these? Dimastesenyum melepaskan kelegahan di hati lalu bangkit dan mengeluarkan cincin dari tempat nya kemudian melingkarkan di jemari wanita di hadapan nya itu, Nadilla tak mampu berkata-kata masih terus dengan isakan kebahagian nya. Dimas menatap lamat-lamat wajah cantik Nadilla lalu 1 tangan nya menghapus titik titik air di wajah Nadilla. Fast Money. Pagi-pagi sekali Nadilla sudah berada di Dapur bersama 2 pelayan rumah tangga keluarga Hadiwinata itu, para pelayan Menyaksikan Nadilla memasak terus-terusan melarang nya."Non kembalilah ke kamar non""Non ayolah non pergi" ujar mereka takut Nyonya di rumah itu memarahi mereka membiarkan Nadilla melakukan tugas dapur."Mak Asih, Mbak Diah kalian membuat ku bingung, tenanglah, aku hanya memasak sarapan biasa saja" ujar Nadilla menenangkan para pelayan-pelayan nya di takutkan pun terjadi, nyonya mereka terlihat Hadiwinata turun dari kamar nya berjalan ke arah belakang lalu melihat keberadaan Nadilla di sana, dia pun berhenti seketika."Astaga Nadilla apa yangg sedang kau lakukan di dapur! kembali lah ke kamar mu Ini masih terlalu pagi!" pekik Nyonya Hadiwinata yang terlihat sudah siap dengan pakaian olah raga Asih dan Mbak Diah menunduk ketakutan seketika. "Mafkan kami nyonya ..sa.. saya sudah melarang nya nyonya" ujar mbak berjalan ke arah mertua nya, melihat mertua nya tampak marah atas keberadan nya di dapur."Mama aku hanya memasak nasi goreng Sederhana, bukankah aku adalah seorang istri sesekali aku ingin juga memasak untuk suami ku dan keluarga ku..."jelaskan Hadiwinata dan para pelayan di sana Tersenyum kagum mendengar itu, mana pernah Nyony hadiwinata ke dapur apa lagi Felisha yang bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Dimas dan sering ke pelayan berbisik berbeda sekali dengan Nona Felisha jika datang persis nona besar pemilik rumah, dan memandang kita seperti kotoran."Eheemm seolah mendengar perbincangan kedua pembantu itu."Baiklah lanjutkan, minta Asih dan Diah membantu mu, Mama akan pergi Yoga di taman belakang Instruktur mama sudah datang" ujar dan berjalan keluar ke arah pintu selesai membuat sarapan Nadilla berjalan kembali ke kamar nya, bermaksud ingin menggoda suami nya yang masih terlelap di naik ke tempat tidur."Sayangg...Sayang sayang" panggil nya mengoyang-goyangkan tubuh suami nya, dengan tangan usil nya menggelitik di perut berotot milik pun terbangun."Sayang kau sudah bangun?" Dimas meraih tubuh istri nya dan mencium pipi tidak menjawab, tangan nya mengelus lembut wajah suami nya, dan menarik-narik hidung suami nya, berpindah menarik-narik rambut halus di rangan suami nya itu."Auw Saa sakit sayang kau usil sekali!" Dimas Menarik tubuh istri menjatuhkan istri nya di Atas nya."Tidak jangan lakukan itu sayang!" Nadilla Bangkit Dldan berlari ke sofa."Kau mau kemana, kalau begitu mandikan aku saja" pinta suami nya"Memandikan mu, Itu sama saja!" Ucap Nadilla mengerucut kan bibir nyaTidak perduli ucapan Istri nya Dimas menarik Istri nya ke kamar mandi, tapi Nadilla berhasil melepaskan tangan suami nya dan berlari kecil meninggalkan nya."Aku tunggu di bawah, pakaian mu di tempat tidur sayang " triak Nadilla meninggalkan suami tersenyum di kamar mandi mendapat Kelakuan usil istri nya.***Nadilla , Nyonya Hadiwinata , dan Dimas sudah berada di meja makan, pelayan menghidangkan makanan yang di masak Nadilla di sana."Papa bahagia kalian ada sini" ucap Tuan Hadiwinata yang melihat Dimas datang"Segeralah berikan kami cucu yang banyak, itu akan membuat kami lebih bahagia" tambah Nyonya Hadiwinata tersenyum."Tenang ma sebentar lagi anak-anak ku akan membuat keramaian di rumah ini" ucap Dimas membusungkan dada Hanya tersenyum tapi hati kecil nya terenyuh lagi "Ya tuhan maafkan aku" Bathin nya merasa duduk di sebelah Istri nya, mencium cepat pipi istri orang tua itu melihat dan tersenyum."Astaga anak nakal kau sungguh tidak tau tempat " ucap Nyonya Hadiwinata tapi hati nya sangat amat bahagia melihat kebahagiaan anak satu-satu nya tampak malu wajah nya memerah, lain dengan Dimas dia hanya tersenyum, Nadilla pun meletakan makanan ke piring suami nya kemudian, Nyinya Hadiwinata melihat yang di lakukan nya."Istri mu, pagi sekali sudah memasak Ini semua" ujar nya."Benarkah sayang?" tanya Dimas sambil Memasukan sesendok makanan nya ke mulut "Enak sayang" Puji Hanya tersenyum, biasa nya Dimas Tidak pernah membiarkan nya memasak, Selain itu mereka juga belum sempat sekali pun pergi berbelanja bahan-bahan dapur, saat tinggal menghantarkan Dimas yg akan segera berangkat, sampai ke depan pintu besar rumah keluarga itu. "Hati-hati sayang", ucap Nadilla"Hanya itu saja?" ucap Dimas, dengan mata nya mengarahkan Ke Mama yang menghantarkan papa nya yang tidak juah dari mencium bibir suami nya, sengaja di tahan oleh Dimas lama tengkuk Nadilla menggunakan tangan adegan Itu lagi-lagi nyonya Hadiwinata berteriak."Anak nakal, kau sudah tidak waras!" nyonya Hadiwinata masuk menggelengkan dan memijat sudah biasa melihat bos itu hanya diam, ya memang hanya diam yang bisa di lakukan assisten muda super handal nya semakin malu dan memukul suami nya."Kau tidak waras,benar kata mama!" ucap nya dengan wajah yang sudah memerah.**Siang Memasuki gedung perkantoran Dimas, dan berjalan naik ke lantai atas, pria tampan itu berjalan melewati ruangan-ruangan yang setiap ruangan pasti ada mata yang menatap lama dan berdecak kagum untuk langkah nya pun berhenti tepat di meja kerja Tania, Tania Menatap sosok tinggi yang datang tepat di hadapan Nadilla baru sampai di gedung Itu juga bersama supir keluarga Dimas,Nadilla Ingin memberi kejutan kepada suami nya datang tanpa mereka menikah Ini kali kedua Nadilla datang ke sana, Nadilla tampak sangat cantik dan elegant berjalan naik ke kaget melihat Alex yang sudah berdiri di hadapan nya."Tu.. Tuan Alex , kau akan bertemu tuan Dimas?" dia ada di tuangan nya""Kau seperti melihat setan saja, aku tidak mencari bos mu, tujuan ku kesini untuk mu, untuk membawa mu pergi makan siang bersamaku" ujar lelaki itu"A.. Aku tidak bisa ,Ini belum jam makan siang!""15 menit lagi bukan!" ucap Alex melihat jam di tangan di lantai atas Nadilla segera akan berjalan menuju ke rangan suami nya, banyak mata yang langsung memandang nya, tapi mereka tidak mengenal siapa dia, Nadilla memang pernah bekerja di perusahaan Itu hanya saja berbeda melihat seseorang yang dia kenal, Sedang berbicara seorang dengan seorang wanita."Alex , kau di sini? kau akan keluar bersama Dimas?" Tanya Nadilla. Alex membulatkan mata nya."Nadila Kau rupa nya!" Alex sangat kaget melihat penampilan Nadilla yg sangat berbeda."Tidak,tidak! aku tidak ada janji dengan suami mu, Masuk lah" ujar terbelalak menatap Nadilla, "Istri Tuan Dimas, bukan kah itu karyawan marketing di gedung sebelah" tanya Tania dalam hati dia yang memang tidak menghadiri pernikahan Dimas karena orang tua nya sakit saat itu."Masuk silahkan!" seru Tania"Terimkasih" ujar Nadilla tersenyum ke arah Tania, berjalan memasuki ruang kerja suami tampak duduk di sofa membuka laptop nya, sedang Dimas duduk di kursi kebesaran nya, mata nya tidak luput dari layar benda lipat pintu terdengar terbuka, Dimas dan Frans melihat ke arah yang sama seketika."Sayang, kau datang!" Dimas langsung berdiri mendapat kehadiran istri nya."Kenapa kau sangat terkejut sayang, apa kau tidak suka, kedatangan ku?" tanya NadillaDimas tidak menjawab istrinya."Frans, katakaan kepada Tania pergilah berasama Tuan Ambrez gantikan aku di tapat Siang nanti, aku akan pulang , ada keperluan mendesak" ujar Dimas sembari memberi kode untuk Frans Keluar, menemui Tania, segera menjelakan apa yang di perintah Dimas, Alex yang mendengar mendadaknkesal"Cih!Dimas sialan merusak rencana ku" Alex pun tidak ada cara lain, ia pun pasrah untuk pergi meninggalkan Tania yang kembali di sibukan oleh tugas mendadak yg di berikan Dimas.***Dimas mengarahkan Isrinya duduk di Sofa,"Sayang aku ingin nakan Nasi pecal" Rengek Nadilla"Nasi pecal" Dimas memicingkan matanya, "baiklah aku akan perintahkan Frans mencari nya""Aaa.. tidak sayang, aku ingin makan langsung di tempatnya" ucap Nadilla merengek rengekan istri nya Dimas tersenyum."Iya sayang kita akan mencari nya nanti!"Nadilla berjalan ke arah suami nya dan Memeluknya. "Benar kan, kau janji!" ujar Nadilla mengadah ke wajah suami Dimas tersenyum melihat tingkah manja istrinya, seketika ia pun melesatkan ciuman nya di bibir istrinya, Nadilla tersentak kecil, satu tangan Dimas angsung memegang menahan kuat tengkuk melepaskan tangan Dimas menjauh kan bibir nya. "Kenapa kau lepaskan, besok aku akan berangkat, aku akan sangat merindukan bibirmu" ucap Dimas kesal."Apa kau fikir kau tak akan kembali, sayang jangan befikir seolah kita tidak akan bersama lagi bersikap lah seperti biasa" ucap Nadilla meninggikan intonasi tidak memperdulikan ucapan istri nya, kali ini dia memeluk Nadilla, dan mencium lagi dengan sangat buas, tngan mulai meraba tak terarah, "Astaga sayang kau membuat ku gila"Nadilla coba melepaskan pelukan Dimas. "Sayang lepaskan aku" pinta nyaDimas tidak perduli, dia semakin gila, mencium semakin dalam, Nadilla pun terpaksa menggigit bibir Dimas sangat kuat sengaja supaya di Lepaskan."Auh Sayang " Dimas melepaskan ciuman nya dan menyentuh bibir nya melihat gigitan nya membuat luka kecil di bibir Dimas, dia tersenyum puas, "Maafkan aku sayang! kau sih tidak tau tempat"***Akhirnya mereka keluar dari gedung perkantoran itu, setelah berkelililing lama, mencari warung pecal, Dimas pum memberhentikan BMW hitam milik nya di warung pinggiran jalan."Kau yakin kita akan makan di sini sayang?" Tanya Dimas melihat ke arah begitu ramai nya warung makan itu di jam makan siang, Nadilla pun mendadak enggan seketika merubah rencana nya."Sayang, seperti nya aku ingin ke Mall saja, makan siang di sana, lalu kita pergi nonton, bagaimana!" ujar Nadilla menatap suami nya."Itu lebih baik sayang, ayo kita pergi sekarang" jawab Dimas penuh semangat.***30 menit perjalanan mobil Dimas pun sampai di Parkiran mall. "Sayang aku terlihat formal dengan oakaian ku" ucap Dimas menatap manik istri di perintah Nadilla pun mengarahkan Dimas untuk membuka jas nya, menyisahkan kemeja lengan panjang nya dan dasi nya,Nadilla melepaskan Ikatan dasi di leher Dimas, Sekarang meminta Dimas merentangkan tangan nya, lalu melipat lengan baju suami nya sampai ke senyuman nya menatap ke wajah suami nya. "sekarang sudah tidak terlalu Formal bukan?"Dimas langsung mengecup bibir Nadilla yang Wajah nya mengadah ke ke hadapan nya."Terimakasih..."Dimas dan Nadilla berencana akan makan di Sebuah restauran timur tengah, memesan beberapa menu handalan resto itu sambil berbicang menceritakan hal-hal apapun yang tengah terjadi, hingga makan yang mereka pesan pun datang, kedua nya menikmati nya, apa lagi Nadilla ia tampak sangat menikmati makan siang nya dengan lahap."Sayang, kenapa sesekali aku mendengar papa memanggil mu malliw?" tanya pun tersenyum "Kau lupa siapa nama ku sayang?" tanya Dimas sambil terus menyantap makanan nya"Dimas Malliw Hadiwinata, Oh lord maafkan aku sayang..aku tidak terfikir ke sana""Mama adalah keturunan Pakistan dan ayah ku asli Jawa, Mama memberi nama ku Malliw , Waktu usia ku belum 5 tahun aku selalu sakit - sakitan, Dan papa memutuskan Menambah kata Dimas sebagai panggilan nama ku!" Dimas Mencoba Menatap terpaku suami nya yg sedang makan mereka melanjutkan berjalan lagi, banyak mata wanita melihat ke arah Dimas sepanjang langkah berjalan di Mall itu, Nadilla menyadari itu."Sayang, mereka menatap mu tak berkedip" ucap Nadilla nemajukan bibirnya merasa tidak suka"Kau cemburu sayang?" goda Dimas lalu Menarik tubuh istrinya sangat dekat dengan nya dan berjalan tanpa jarakNadilla tersenyum bahagia di Atas perlakuan suami nya, Tibalah mereka tiba di bioskop seperti permintaan Nadilla , Dimas sengaja memilih sebuah film bergenre horor, untuk mengerjai istrinya, Nadilla hanya pasrahMereka duduk di kursi yang berbentuk Kasur ukuran Double yg sangat telah di putar, Dimas salah mengira jika Nadilla akan ketakutan lalu memeluk nya, Malah sebalik nya Dimas yang terus menutup mata setiap kali ada sdegan kemunculan Dedemit nya membuat Nadilla tertawa melihat nya."Sayang kau ketakutan?" Nadilla menggoda nya"Tidak aku hanya mengantuk " lagi-lagi Nadilla tersenyum, tau suami nya berbohongSepanjang mereka menonton Dimas tidak ingin melepaskan pelukan nya dari istri nya sesekali mencium pipi dan puncak kepala istri Novel Pernikahan Luar Biasa Bab 2. Bab 137 tekad yang luar biasa 2 bab 138 rumah sakit 1 bab 138 rumah sakit 2 bab 139 sebuah lagu lama 1. Suara desahan di kamar iparku bab 7 namun, saat tangan ini memindah chanel cctv ke bagian yang aku letakkan tepat di depan kamar nora aku melihat sesuatu yang luar biasa yang membuat jantungku berdegup kencang dan mataku Pernikahan Luar Biasa Dimas Dan Nadila Bab 2 – Saget Sae from dari rumah hijau pdf 27. Nadilla menjadi tamu undangan di pesta pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,. Novel pernikahan luar biasa Menjadi Tamu Undangan Di Pesta Pernikahan Atasan Nya Seketika Malahan Berubah Menjadi Pesta Pernikahan Nya Sendiri, Semua Berjalan Dengan Sangat / kata kunci / noveltoon pernikahan luar biasa. Bab 137 tekad yang luar biasa 2 bab 138 rumah sakit 1 bab 138 rumah sakit 2 bab 139 sebuah lagu lama 1. Pernikahan luar biasa novel Is A War Zone Qing seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah,. Novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila bab 2. Novel pernikahan luar biasa pernikahan luar biasa Tidak Hanya Tidak Melepaskan Joyce An, Sebaliknya Dengan Kuat Menarik Joyce An Ke Depan Wajahnya, Lalu Kedua Tangannya Menekan Bahu Lemah Wanita Itu, Dan MeraungMeski pernikahan mereka jarang terekspos, eno dan nadila di kenal sebagai pasangan yang 4. Saat suasana lelaki hati ini bagus, akan mudah di ajak berbicara…. Xia, bersembunyi di sudut di bawah tepi 11, 2021 Baca Bab 3900 Dari Novel Pesona Novel Pernikahan Luar Biasa Sinopsis Ajang Baca Novel Aug 25, 2021 Novel Pernikahan Luar Biasa Paling itu, terjual pada maret, melebihi satu juta! cerita bersambung di bawah ini. Wilson orang seperti apa, dia seorang playboy besar! Nadine dan tedjo, resmi menikah pada 5 mei 2018 lalu di Yang Baik, Humoris, Juga Tampan, Membuat Nadila Mengira Akan Lebih hanya itu, siapa tahu anda juga menemukan kutipan kata cinta menarik yang bisa diunggah di media setiap bulan selalu ada judul novel. Nadilla menjadi tamu undangan di pesta pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,. Bab 31 penjualan luar biasa 2 557 74. Tangan Dimas terus menggengam erat Istrinya sepanjang perjalanan pulang, tidak terlalu lama mobil Dimas pun tiba di rumah orang tuanya, Nadilla sedikit kaget ketika mobil itu sampai di tempat lain bukan di Appartement mereka."Kita ke rumah Mama?" tanya Nadilla langsung menebak itu."Iya Sayang, supaya kau tidak kesepian,aku akan sangat sibuk akhir-akhir ini," jawabnya membatu istri nya membuka seat pun turun dari mobil dan masuk ke dalam Rumah, dan langsung di sambut oleh Nyonya Hadiwinata."Anak-anak ku kalian sudah sampai, Mama sangat senang kalian di sini , Mama tidak akan kesepian lagi, jika papa Pergi.." ucap wanita itu dengan segera memeluk mertua nya itu, lain hal Dimas hanya memberikan sekilas senyuman lalu naik ke atas."Kau mau kemana Dimas? Mama sudah pindahkan kamar mu di bawah yang lebih bagus." jelas Ny. Hadiwinata menunjuk ke arah kamar kamar Dimas sebelum nya tidak terlalu besar dan juga seperti kamar pria lajang umumnya, tampak gelap dan kurang rapi. Mama pun memutuskan memindahkan kamar anak nya itu."Benarkah? Kenapa mama melakukan nya?" lihatnya sang Mama sambil melangkah turun lagi."Mama ingin menantu Mama tidur nyaman di kamar yang terbai, bukan seperti di kamar mu yang persis sepeti rumah hantu itu!"Nadilla Hanya tersenyum melirik sekilas Dimas yang masuk ke kamar."Baiklah sayang, pergi lah ke kamar kalian butuh istirahat.""Terimakasih ma." Nadilla pun menyusul suaminya yang sudah masuk ke dalam nya jauh lebih bagus dari yang di Appartemen, semuanya terlihat berwana silver dan gold ruangannya juga lebih besar."Astaga ini seperti kamar tuan putri di dongeng kerajaan, sayang." Nadilla begitu antusiasDimas pun sudah di dalam kamar mandi membersihkan tubuh nya, dia akan segera berangkat ke kantor untuk bertemu dengan client yang membuat honeymoon nya berantakan berjalan ke ruang ganti mencari pakaian yang kan Dimas toilet terbuka Dimas melihat istrinya di walk in closet, sangat paham apa yang sedang di lakukan istrinya."Sayang, istirahat lah! aku bisa mengambilnya sendiri..."ujar keluar dari walk in closet itu sudah membawa pakaian untuk suami nya, "Ini kan tugas ku sayang, cepat pakai lah" ujar Nadilla perlahan membantu suami nya untuk memakai pun tersenyum menatap wajah istri nya yang sibuk mengancing kemejanya, betapa bahagia nya ia, seperti ini bahagianya jika memiliki istri, bathinnya, Dimas pun melingkarkan tangan nya ke pinggang Istrinya. mengaggumi sikapnya itu."Sayang lepaskan! Frans sudah didepan, cepat berangkat!" ujar Nadilla takut suami nya melanjutkan hal-hal yang tidak di inginkan pun tertawa paham maksud istri nya, ia pun mencium bibir istrinya dengan cepat dan pergi berlalu setelah berpamitan.*****Tidak lama Dimas sampai di kantor nya dengan sejuta kesibukan nya mempersiapkan segala perencaan nya untuk di bawa ke meja Nadilla yang berada di rumah mertua nya mencoba menyibukan pergi ke ruang tengah, terlihat mertua nya sedang duduk dan terarah pada sebuah kehadiran Nadilla Mama pun menggerser duduk nya. "Sayang, Apa kau bosan "tanya Nyonya Hadiwinata."Tidak Ma, aku hanya ingin berkeliling saja " ujarnya."Baik lah lanjutkan, Mama mau lihat film India favorit mama dulu ya!" ucap yang mata nya tak lepas dari layar televisi nya."Astaga mama... bahkan kau tak menoleh ku.." umpat Nadilla tersenyum, dan meninggalkan mertua nya itu lalu pergi ke arah Ada 2 orang wanita yang sedang sibuk di sana, Nadilla pun berniat menyapa kedua nya."Nona, ada apa? Apakah ada yang anda butuh kan?" tanya wanita itu seketika melihat Nadila di dapur."Tidak mbak, saya hanya ingin melihat-lihat saja." jawab nya kemudian Nadilla berlalu meninggalkan 2 orang itu pergi arah pintu belakang, dan keluar rumah melihat halaman belakang yang luas di penuhi tanama hias, ada sebuah kolam renang di sisi kirinya dan sebuah lapangan golf kecil tepat di belakang nya, Nadilla berdecak kagum, melihat dari kejauhan 2 orang security sedang berjaga."Astaga ini benar - benar Istana" ujar nya.***Dimas akhirnya pulang ketika ketika hampir larut malam di karenakan dia menyempatkan makan malam dengan Client nya itu, Dimas Langsung menuju ke kamar, membuka pintu pelan, di lihat nya Istri nya sudah terlelap di sana, dia pun duduk di sebelah istri nya mengelus pipi mulus nya."Maafkan aku sayang, aku tau sejak aku melarang mu bekerja kau pasti sangat kesepian,"ujar nya sangat membersihkan tubuhnya dan kemudian memakai baju santai ia tak ingin nenggangu istri nya Dimas pun pergi keluar kamar melangkah kan kaki ke ruang tengah, ditempat Mama dan Papa nya sedang bercengkraman menghabiskan waktu menunggu tengah malam kedua orang tua itu tersenyum melihat kehadiran anak nya."Dimas, akhirnya papa melihatmu, apakah Istri mu sudah tertidur?" tanya Tuan HadiwinataDimas mengangguk, "Apa kalian tidak merindukan ku?"ujar Dimas merebahkan tubuh nya ke sofa dan melatakan kepala nya ke bagian paha Nyonya Hadiwinta yang sedang duduk di sana."Mama merindukan mu anak nakal!" ucap wanita paruh baya itu dengan mata berkaca-kaca tangan nya mengelus lembut rambut anak nya itu. "Ma , Apa kau ingat kelakuan anak mu ini?, dia selalu menangis setiap kali kita akan tidur, dan meminta mu tidur di kamar nya hingga Pagi...." ujar Tuan Hadiwinata tergelakDimas pun tertawa. "Aku tidak akan melakukan hal itu lagi pa ... Aku baru sadar mungkin saat itu papa sangat kesal kepada ku, Karena aku selalu menculik Mama dari mu setiap malam!" ucap Dimas dan mereka tertawa masih terus mengelus rambut anak nya yang masih di anggap nya bocah kecil nya itu."Dimas, Maafkan mama!.." ucap menarik Nafas nya"Atas?"Nyonya Hadiwinata terdiam sebentar."Maafkan Mama beberapa waktu kemarin Menjauh dari kau dan Nadilla, Mama hanya takut jika benar wanita ular itu hamil tapi mama sudah sayang dengan Nadilla, apa yang harus mama lakukan? mama juga menjadi merasa bersalah telah mengiyakan kau menikahi Nadilla saat itu..." wanita itu lirih."Tidak masalah ma!, aku tau semua maksud mu, aku mengerti seperti apa dirimu!"ujar Dimas mengelus lengan Mama Hening seketika, hingga Papa berdehem memecah suasana."Dimas papa dengar ... kau dapat project besar bersama client mu yang dari Australia itu?""Iya pa, kemungkinan lusa, aku akan berangkat ke Labuan Bajo, melihat tempat yang sudah kami sepakati di sana" ucap Dimas segera bangkit."Lalu acara yang akan Mama buat bagaimana?" potong lah ma! aku dan Nadilla akan kembali sebulan lagi, kita akan lanjutkan acara yang mama telah rencanakan." Jelas Dimas"Kau membawa istri mu juga?" tanya Nyonya hadiwinata."Lalu! mana mungkin aku meninggalkan istri ku!, baiklah aku akan kembali ke kamar ma, pa!" ucap nya sersya bangkit dan mencium kening mama denga cepatMalam sudah larut, Dimas pun kembali ke kamar nya, merebahkan tubuhnya di sebelah Istri meletakan tangan nya memeluk. Tiba-tiba saat merasakan sentuhan tangan Dimas, Nadilla pun terjaga."Sayang kau sudah pulang Hummmm?" tanya nya dengan Suara khas bangun tidur tersenyum "Kau terbangun sayang, apa aku mengganggu mu?" tanya Hanya mengelengkan kepala nya."Kau sudah makan sayang?" Tanya istrinya"Maafkan aku pulang erlambat, aku mengajak client ku makan malam bersama tadi!""Iya aku mengerti." Nadilla yang sudah mulai terkumpul nyawa nya membalas pelukan Suami nya, dan kini sangat menempel."Sayang, ada yang ingin ku katakan!" ujar Dimas masih terus memeluk nya."Ada apa sayang?""Kita akan berangkat ke labuan Bajo lusa, aku akan melihat project ku di aana, kemungkinan 1 bulanan kita di sana sekalian kita akan melanjutkan bulan madu kita.""Kita.. aku dan kau sayang?" tanya Nadilla."Ya, mana mungkin aku dan Frans saja.""Sayang, bukan kah kau tau, study ku akan segera selesai banyak sekali yang akan ku lakukan dalam waktu dekat ini!" Nadilla mencoba menjelaskanDimas terdiam, dia Ingat sekarang Nadilla juga sedang banyak kesibukan di kampus nya, mengela nafas nya susah payah merasa sedikit kecewa, semua nya tidak seperti yang dia harapkan, ia pun melepaskan tangan nya dari tubuh istrinya."Tidak bisa ku bayangkan apa yang akan aku lakukan di jika tak bersama mu?""Lalu apa kau fikir aku senang berjauhan dari mu? pergilah! kau hanya pergi 1 bulan bukan? Itu tidak lama, aku akan selalu menggangu mu selama kau di sana!" Nadilla mengelus dada suami nya mencoba menenangkan."Entah lah , Aku menjadi tidak semangat!""Kau akan bekerja untuk ku, untuk keluarga Kecil kita, aku akan selalu bersama mu walaupun kau berada jauh" ujar Nadilla mulai memeluk suami nya lagi, mencoba menenangkan nya seperti dapat mood buster mendengar ucapan Nadilla 'keluarga Kecil kita', Dimas pun mengulurkan tangan nya mengelus perut istri nya."Sayang aku menunggu nya tumbuh di perut mu, setiap hari, setiap waktu.." ujar Dimas yang masih terus mengelus lembut perut istri nya dan bangkit mencium nya."Apa yang kau lakukan sayang?"Nadilla tersenyum tipis melihat perlakuan Dimas menciumi perut nya tak henti, aku rasa aku salah bicara bathin nya, membangkitkan ingatan dia yang mencoba menunda kehamilan nya dengan program kontrasepsi hanya tersenyum kecil, wajah nya tampak berubah, sangat merasa bersalah telah menunda kehamilan nya, ternyata Dimas menantikan itu, jika dia tau pasti dia Akan sangat marah dan

novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila